SMP Labschool Kebayoran dengan bangga mengumumkan prestasi terbaiknya tahun ini sebagai Juara 2 dalam Kompetisi AIA Healthiest Schools Tingkat Nasional kategori Sekolah Menengah Pertama yang diselenggarakan oleh AIA Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Kompas Gramedia, dan Majalah Bobo. Kompetisi ini diikuti oleh 145 sekolah dalam kategori Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari seluruh daerah di Indonesia dengan permasalahan yang berbeda-beda. Dalam kompetisi ini berfokus pada empat topik utama: makan sehat, gaya hidup aktif, kesehatan mental, serta sehat dan lestari.
Program AIA Helathiest Schools resmi dibuka oleh AIA Indonesia, Majalah Bobo,Kompas Gramedia, dan Kemendikbudristek RI pada September 2023 lalu. Melalui program tersebut, diharapkan sekolah-sekolah yang ada di Indonesia dapat menerapkan kebiasaan pola hidup sehat dalam proses pembelajaran agar tercipta masyarakat sekolah yang sehat dan bahagia. Kemudian untuk Kompetisi AIA Healthiest Schools sendiri berlangsung sejak Januari hingga Maret 2024 dengan menjalankan proyek sekolah sehat yang diterapkan di lingkungan sekolah masing-masing. Selain itu, terdapat kunjungan roadshow dari AIA Indonesia, Majalah Bobo, dan Kompas Gramedia yang bertempat di SMP Labschool Kebayoran pada bulan Februari 2024.
Foto : Piagam penghargaan SMP Labschool Kebayoran.
SMP Labschool Kebayoran membuka volunteer menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah dari siswa kelas 7 dan terdapat 40 siswa yang bersuka rela mengajukan dirinya menjadi volunteer tersebut. Namun, di antara 40 siswa tersebut terdapat 10 siswa yang menjadi tim inti sekolah sehat, yaitu Kaira Alzena Putri Tangjaya (7A), Prama Raditya Hafiz (7B), Adlyn Nazurah Nugraha (7C), Raid Abdullah Iman (7D), Alilla Kiarra Adrashty (7E), Kaisar Tristan Abyasa Berlian (7F), Raihan Al Fath (7F), Shazmeena Arabelle Isa (7F), Nadine Kayyisa Rahman (7G), dan Noreen Dzikrina Nasywa Mochtar (7G).
Foto : Volunteer penjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
Siswa yang bersuka rela menjadi volunteer tim inti sekolah sehat menjadi penggerak proyek yang dijalankan, yaitu pengolahan sisa makanan (organik). Pengolahan sisa makanan ini digunakan sebagai sumber energi alternatif melalui alat komposer, yaitu mesin biodigester. Jadi, siswa memasukkan sampah sisa makanan tersebut ke dalam mesin biodigester (mesin pengolah limbah). Lalu sampah tersebut diproses melalui proses alami fermentasi anaerob di dalam reaktor biodigester. Biodigester dapat mengkonfersikan sampah organik menjadi gas dan cairan dengan menunggu produksi selama 21 hari. Gas metana yang dihasilkan dapat digunakan sebagai energi alternatif bahan bakar kompor, sedangkan cairan yang dihasilkan ramah lingkungan dapat digunakan sebagai pupuk tanaman dan makanan ikan. Hasil dari produksi mesin biodigester berupa gas akan digunakan pada kompor yang berada di green house untuk memasak dengan bekerja sama dengan kantin. Selain itu, cairan yang dihasilkan akan digunakan sebagai pupuk tanaman, dimana siswa dapat diberikan tugas keanekaragaman hayati dengan membawa tanaman berdasarkan taksonominya. Lalu sekolah juga akan menyediakan bibit ikan yang akan dipelihara di green house dengan diberikan makan dari cairan mesin biodigester oleh siswa secara rutin.
Foto : Volunteer penjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
Mengulas balik ke belakang, green house di SMP Labschool Kebayoran sendiri sudah difasilitasi sejak tahun 2006 dengan ditanami berbagai jenis tanaman dan memelihara ikan. Selain itu, mesin biodigester juga sudah ada sejak tahun tersebut dan sudah digunakan sebagai mesin pengolahan sampah oleh pramubakti sekolah. Namun, semenjak pandemi berlangsung tahun 2020, green house tersebut tidak dirawat karena keterbatasan sumber daya manusia yang ada di sekolah. Oleh karena itu, saat ini green house akan digunakan kembali dan dijalankan lebih luas kebermanfaatannya oleh masyarakat sekolah, bukan hanya pramubakti saja.
Adanya proyek ini diharapkan dapat menginspirasi siswa lain dari berbagai jenjang kelas (tidak hanya kelas 7 saja) dalam menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan dengan mengolah sampah sisa makanan (organik) untuk mengurangi sampah yang menumpuk di sekolah.
Walaupun mesin biodigester pernah digunakan oleh pramubakti, namun adanya proyek ini dapat memperluas keterlibatan dalam mengolah sampah sisa makanan (organik) yang dijalankan oleh 10 siswa kelas 7 tim sekolah sehat, 30 siswa kelas 7 volunteer inti, dan siswa lain dari berbagai jenjang kelas. Selain itu, perbedaan sebelum dilaksanakan program ini yaitu hanya menggunakan mesin biodigester untuk mengolah sampah sisa makanan, namun saat ini kami juga menggunakan output yang dihasilkan dari mesin tersebut berupa gas metana yang akan disalurkan ke kompor untuk masak dan cairan yang digunakan sebagai pupuk tanaman dan makanan ikan. Ide ini berjalan dengan baik dan ini dapat menginspirasi sekolah lain untuk melakukan hal yang sama. Sekolah bersama OSIS/MPK berencana melakukan proyek ini secara rutin setiap hari setelah pulang sekolah dengan terus menerus membuka volunteer setiap harinya. Selain itu, siswa sangat bersemangat untuk ikut serta dalam melaksanakan proyek ini dan hal ini memberikan kesempatan pada Sekolah bersama OSIS/MPK dalam membuat program-program yang menarik dan bermanfaat untuk sekolah tercinta SMP Labschool Kebayoran.
Foto : Volunteer penjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
Prestasi ini merupakan hasil dari implementasi berbagai program sekolah sehat yang telah dijalankan dengan baik di SMP Labschool Kebayoran. Program-program ini dirancang untuk menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung kesehatan fisik dan mental siswa serta kelestarian lingkungan. Berikut program sekolah sehat SMP Labschool Kebayoran, yaitu:
1. Makan Sehat
Kantin Sehat : Sekolah menyediakan kantin yang menawarkan menu makanan dan minuman sehat dengan pengukuran kandungan gizi bekerja sama dengan Orang Tua Murid. Selain itu, tersedia tempat refill minum untuk mendorong siswa membawa tumbler pribadi, mengurangi penggunaan plastik.
2. Gaya Hidup Aktif
Olahraga Pagi : Setiap Jumat pagi, seluruh siswa bersama guru melaksanakan olahraga pagi seperti jogging atau senam bersama. Siswa juga diharuskan melakukan moving class setiap pergantian pelajaran untuk meningkatkan aktivitas fisik.
3. Kesehatan Mental
Layanan Konseling : Guru BK bekerja sama dengan lembaga psikolog untuk mendata dan menangani kesehatan mental siswa. OSIS/MPK juga terlibat dalam membuat podcast terkait kesehatan mental untuk edukasi dan dukungan.
4. Sehat dan Lestari
a. Peraturan Makan : Siswa diwajibkan makan di plaza dan kantin, bukan di dalam kelas.
b. Fasilitas Kebersihan : Tersedia tempat cuci tangan dan tempat sampah di berbagai titik strategis.
c. LabsClean: Setiap siswa bertugas menjaga kebersihan sekolah selama jam istirahat untuk meminimalisir sampah sembarangan.
d. Give A Ride: Program ini mendorong siswa yang tinggal dekat untuk berangkat dan pulang bersama dalam satu kendaraan guna mengurangi polusi dan kemacetan.
e. Penyuluhan Sampah: Sekolah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta memberikan penyuluhan tentang pengelolaan sampah.
f. Tim Sekolah Sehat: Dibentuk tim yang terdiri dari 10 anggota volunteer kelas 7 untuk menjalankan program sekolah sehat, khususnya pengolahan sampah sisa makanan menggunakan mesin biodigester. Hasil olahan ini digunakan sebagai pupuk tanaman dan makanan ikan di green house sekolah. Tim ini juga bertugas rutin setiap pulang sekolah untuk memasukkan sampah organik ke dalam mesin biodigester, menyiram tanaman, dan memberi makan ikan.
Foto : Ibu Cinthia Puji B, S.Pd dan Ibu Yasmine Aneilla, S.Pd menerima penghargaan.
Pengumuman Pemenang Kompetisi AIA Healthiest Schools telah dilaksanakan kemarin pada 20 Mei 2024 pukul 13.00 hingga 17.00 WIB yang bertempat di Menara Kompas, Jakarta Selatan. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan sekolah jenjang SD dan SMP, Dewan Juri, perwakilan AIA Indonesia, Majalah Bobo, Kompas Gramedia, dan Kemendikbudristek RI. Acara ini dibuka dengan sambutan dari CEO Kompas Gramedia, yaitu Bapak Andy Budiman. Kemudian dilanjut dengan sambutan dari Direktur Hukum & Kepatuhan PT. AIA Financial Indonesia, Ibu Rista Qatrini Manurung dan Supervisor Gerakan Sekolah Sehat Kemendikbudristek RI, Bapak I Nyoman Rudi Kurniawan. Selanjutnya, acara tersebut dilanjutkan dengan Senam Gerakan Sekolah Sehat bersama-sama dan diputarkan video ketegangan penjurian Kompetisi AIA Healthiest Schools dalam berdiskusi menentukan pemenang.
Setelah itu, terdapat sesi bincang bersama dewan juri yang kompeten di bidangnya masing-masing, yaitu 1) Nia Nurhasanah selaku Penanggung Jawab PDM 11 Gerakan Sekolah Sehat, Kemendikbudristek; 2) Tari Sandjojo selaku Psikolog; 3) dr. Dimple Nagrani, Sp. A. selaku Dokter Anak; 4) Kathryn Parapak selaku Chief Marketing Officer AIA; dan 5) David Togatorop selaku Pimpinan Redaksi Majalah Bobo. Kemudian dilanjutkan acara pengumuman pemenang AIA Healthiest School untuk kategori Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan masing-masing juara 3 dipilih 11 sekolah pemenang, juara 2 dipilih 3 sekolah, dan juara 1 dipilih 1 sekolah.
Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk turut serta dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi proses belajar mengajar.
Komplek UNJ, Jalan Pemuda, RT. 7 / RW. 14, Rawamangun, RT.7/RW.14, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
© LABSCHOOL UNJ